Dongeng Asal-usul : Asal Muasal Kota Balikpapan dalam Dongeng Rakyat (Suku Balik)

1 comment

Asal Muasal Kota Balikpapan dalam Dongeng Rakyat (Suku Balik)


Asal Muasal Kota Balikpapan dalam Dongeng Rakyat (Suku Balik)
Asal Muasal Kota Balikpapan dalam Dongeng Rakya

Seperti yang kita ketahui bahwasannya negara indonesia kita tercinta ini merupakan bangsa yang memiliki berbagai macam suku, budaya dan agamanya namun tetap bersatu. Hampir disetiap pelosok diindonesia pasti memiliki sebuah dongeng yang melambangkan daerah tersebut. Sebagai contoh kisah banyuwangi yang terjadi karena memiliki sungai yang airnya sangat harum sekali, kemudian surabaya yang konon katanya berasal dari kata sura dan baya. Dimana surya melambangkan Ikan hiu dan baya melambangkan buaya. Bahkan masih banyak lagi cerita-cerita lagenda seperti itu. Begitu juga dengan kota balikpapan, kota balikpapan suga memiliki asal usul yang dipercayai masyarakat setempat khususnya balikpapan itu sendiri.

Kali ini kami akan memberikan sebuah artikel mengenai Asal Muasal Kota Balikpapan dalam Dongeng Rakyat Kalimantan (Suku Balik) khususnya. Artikel ini saya dapat dari beberapa sumber diInternet, kemudian kami kemas lagi menjadi sedemikian rupa sehingga lebih menarik, singkat dan memiliki daya pikat lebih untuk para pembaca mococerpen. Selamat membaca artikel ini ya sahabat. Semoga dapat menghibur.

*****

Pada zaman kerajaan dahulu, disalah satu pulau terbesar diIndonesia yaitu Kalimantan hiduplah suatu yang lebih dikenal dengan suku Balik, suku tersebut dipimpin oleh seorang kepala suku yang sangat bijaksana dan adil sehingga rakyat-rakyatnya sangat menghormatinya. Kepala suku tersebut memiliki seorang anak laki-laki yang meiliki nama Pangeran Surya. Pengeran Surya ini merupakan anak semata wayang kepala suku yang sangat cerdas dan berbudi luhur. Sehingga baik Pangeran Surya maupun Kepala Suku (sang ayah) sangat dicintai oleh rakya-rakyatnya.

Kemudian Pengeran Surya ini dijodohkan dengan anak dari kepala suku seberang yaitu suku kenyah. Pada suatu hari datanglah rombongan yang berasal dari suku kenyah dan berniat untuk menikahkan putri mereka yang bernama Nirmala yang menggunakan topeng burung enggang diwajahnya, sehingga orang-orang mengira dia adalah putri yang sangat buruk rupanya (buruk rupa).

Walaupun mendengar putri yang akan dinikahinya berwajah buruk tetapi Pangeran Surya tetap menuruti permintaan sang ayahnya. Mereka berdua memang telah dijodohkan sejak mereka masih kecil oleh kedua orang tuan mereka.
Pada suatu hari ketika Pangeran Surya dan Putri Nirmala sedang berjalan-jalan diatas bukit, secara tiba-tida datang angin topan yang begitu amat kencang membawa Pangeran Surya ke sebuah pulau yang belum pernah ia jumpai. 

Setelah kejadian tersebut Putri Nirmala sangat merasa sedih sekali karena pengeran yang dicintainya hilang begitu saja terbawa oleh angin topan. Tetapi berbeda dengan sang Putri, kepala suku kenyah malah menuduh Pangeran Surya sengaja melarikan diri dari Putri Nirmala dengan menggunakan kekuatan angin yang merupakan nenek moyang suku Balik itu sendiri. Dengan alasan tersebut suku kenyah pun mengancam akan menyerang atau berperang dengan suku Balik apabil Pangeran Surya tidak kembali dalam kurun waktu yang telah ia tentukan yaitu tujuh hari.

Sedangkan dipulau terpencil yang sangat asing bagi Pangeran Surya. Ia melakukan perjalanan yang tidak tentu arah menuju pulang ke desanya. Didalam perjalanan menuju pulang dia mendengar ada suara meminta tolong dari depannya sekitar 10 meter darinya. Tanpa pikir panjang Pangeran Surya langsung mendekati asal suara tersebut, ternyata suara tersebut adalah suara seekor orang utan tua yang badannya tertimpa dahan pohon yang lumayan besar sehingga ia tidak bisa bergerak. Pangeran Surya segera menolong Orang utan tua tersebut. Setelah Pangeran Surya berhasil mengangkat dahan pohon yang menimpa orang utan tua tersebut. Kemudian orang utan tersebut mengucapkan banyak terima kasih dan memberikan sebuah bibit pohon kepada Pangeran Surya sambil berpesan supaya bibit pohon itu ditanam ketika Pangeran Surya sangat membutuhkan, terlebih dahulu dengan mengucapkan tumbuh-tumbuh meranti, tumbuh-tumbuh meranti sebanyak 3 kali saat menanamnya. Pangeran Surya pun mengiyakan apa yang diberikan dan disampaikan oleh orang utan tersebut. 

Setelah itu Pangeran Surya pun melanjutkan perjalananya untuk mencari jalan pulang, di tengah jalan lagi-lagi ia dikejutkan oleh seorang nenek tua yang meminta tolong untuk diambilkan buah kelapa muda, berbeda dengan pohon kelapa lainnya, pohon kelapa ini sangat tinggi bahkan sepuluh kali lipat dari pohon kelapa biasa. Dengan senang hati Pangeran Suryapun menyanggupi permintaan pertolongan nenek tua tersebut. Dengan berusaha susah payah, akhirnya Pangeran Surya berhasil memetik buah kelapa yang diinginkan oleh nenek tua tersebut. Seletah mendapatkan buah kelapa yang diinginkan, nenek tuapun meminum air yang terdapat didalam buah kelapa itu sembari memberikan sebuah mandau kecil dan langsung beranjak pergi dari hadapan Pangeran Surya. Sebelum ia pergi, ia berpesan kepada Pangeran Surya “gunakanlah mandau ini jika kamu benar-benar membutuhkan dangan mengucapkan papan-papan belah 3 kali.

Kembali pangeran surya berjalan dan lagi-lagi ia mendengar suara seekor burung enggang merintih kesakitan, karena sayapnya terluka tertusuk duri semak tempat dia hinggap, pangeran Surya pun bergegas memberikan pertolongan kepada burung enggang tersebut dan membalut lukanya dengan daun pandan. Burung enggang pun berterimakasih kepada pangeran surya dan memberikan sebuah bulu sayapnya seraya berkata gunakanlah jika kau membutuhkannya dan ucapkanlah Balik-Balik ke Balik, Balik-Balik ke Balik.

Pangeran Surya kembali berjalan lagi dan secara tidak terduga ia kembali mendengar suara merintih kesakitan. Setelah dilihat ternyata merupakan suara seekor burung enggang yang sedang terluka dibagian sayapnya karena tertusuk duri semak-semak tempat dia hinggap. Pangeran Surya segera bergegas memberikan bantuan kapada burung enggang tersebut dan membalut lukanya dengan daun pandan. Burung enggan pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Pangeran Surya karena telah menolongnya dan kemudian burung enggang itu pun memberikan sehelai bulu sayapnya seraya berkata gunakanlah bulu ini jika kau benar-benar membutuhkannya dan ucapkanlah Balik-Balik ke Balik 3 kali. Pangeran Surya sedikit heran atas apa yang dialaminya, karena secara kebetulan ia mendapati 3 orang atau hewan yang meminta tolong kepadanya dan selalu memberikan sebuah barang kepadanya.

Pangeran Surya pun melanjutkan perjalananya, dan diujung perjalanan dia sampai dipinggir pantai dan ia merenung bagaimana dia harus menyeberangi lautan yang dalam benaknya tidak mungkin dapat ia seberangi seorang diri tanpa memiliki suatu alat pembantu. Beberapa saat setelah ia merenung, dia baru teringat pesan orang utan tua yang ditolongnya saat sedang dalam perjalanan tadi. Segera Pangeran Surya mengeluarkan bibit pohon yang diberikan orang utan kepadanya seraya mengucapkan tumbuh-tumbuh meranti sebanyak 3 kali. Ajaibnya bibit pohon itu berubah menjadi sebuah pohon yang sangat teramat besar sekali. Pangeran Surya sedikit tidak  percaya dengan kejadian itu.

Masih dalam keadaan sedikit tidak percaya, Pangeran Surya pun kembali teringat dengan pemberian dari nenek tua yang ditemuinya yaitu sebilah mandau. Segera Pangeran Surya mengambil dari kantong bajunya dan mengayunkan mandau tersebut kearah pohon besar yang tumbuh secara tiba-tiba itu seraya berkata papan-papan belah sebanyak 3 kali. Dan kembali terjadi sebuah keajaiban yang tak pernah diduga sebelumnya oleh Pangeran Surya, pohon yang sangat besar itu tiba-tiba terbelah menjadi beberapa potongan kayu lebar tipis yang kemudian sering kita sebut dengan papan.

Seakan ada yang mengarahkannya, Pangeran Surya pun segera mendorong papan-papan yang didapatnya itu ke laut dan ia mengeluarkan bulu enggang yang didapatnya dari seekor burung enggang tadi di perjalanan. Kemudian ia melemparkan bulu enggang tersebut di depan potongan papan sembari mengucapkan Balik-Balik ke Balik sebanyak 3 kali juga. Bulu enggang itu pun berubah menjadi sangat besar menyerupai sebuah layar kapal tangguh. Akhirnya Pangeran Surya tersadar bahwa apa yang telah ia lakukan menghasilkan kapal. Yang kemudain ia gunakan sebagai alat untuk berlayar menuju kampung halaman.

Di lain tempat di pinggir sebuah pantai, dua suku yang semula bersahabat erat yaitu suku kenyah dan suku Balik hendak berperang. Karena hari itu merupakan hari terakhir dimana suku kenyah memberikan waktu untuk suku Balik agar segera meminta pertanggung jawaban dari Pangeran Surya. Ribuan prajuri kenyah dengan gagahnya dan disertai berbagai macam persenjataan bersiap-siap hendak menyerang suku Balik, tetapi ketika serangan tersebut hendak dilakukan tiba-tiba terdengar suara teriakan sangat nyaring dari arah laut yang ternyata suaru tersebut merupakan suara dari Pangeran Surya. Putri Nirmala yang ikut dalam rombongan ayahnya atau suku kenyah segera berlari dan memeluk erat Pangeran tercintanya sembari berkata aku selalu yakin bila kau akan kembali untukku sembari membuka topeng yang dikenakan oleh Putri Nirmala, ternya Putri Nirmala merupakan sosok seorang putri yang sangat rupawan dan sangat cantik jelita.

Akhirnya peperangan yang tinggal menghitung detik, dapat dicegah dan hari itu juga Pangeran Surya dan Putri Nirmala melangsungkan pernikahannya. Dan kepala suku kenyah menerima penjelasan dari Pangeran Surya dan mengganti nama suku Balik menjadi Balikpapan, yang sekarang ini kita kenal sebagai nama kota dipulau kalimantan yaitu kota Balikpapan.

Bagaimana sahabat mococerpen dengan dongeng yang berjudul Asal Muasal Kota Balikpapan dalam Dongeng Rakyat (Suku Balik). Kita memang memiliki andil untuk melestarikan dongeng yang sudah melekat dibenak masyarakat balikpapan. Walaupun kita semua tahu bahwa itu semua hanya dongeng semata yang merupakan cerita fiktif tanpa ada bukti kebenaran. Tetapi sebagai masyarakat kita harus menjaga kebudayaan setiap daerah yang diIndonesia. Somoga cerita ini dapat menghibur ya sahabat. Terima kasih telah membaca dongen ini.



--------------------*****--------------------






Bagikan Artikel :

1 komentar :

Blog yang menarik... semoga terus berkembang... Saya ingin berbagi article tentang Menara Eiffel di Paris di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/05/dari-jalanan-tokyo-ke-kuil-kasuga-taisha.html
Lihat juga video di youtube https://youtu.be/wxxF0VWeFGY