Cerpen Kehidupan : Panggung Terakhir Gadis Cantik Penderita Kanker

9 comments

Panggung Terakhir Gadis Cantik Penderita Kanker

Penulis : Abdul Rouf

Cerpen Kehidupan : Panggung Terakhir Gadis Cantik Penderita Kanker
Panggung Terakhir Gadis Cantik Penderita Kanker

Tak sadar ketika melihat sebuah cuplikan diyoutube, air mata menetes diselembar pipiku. Hal tersebut terjadi bukan karena saya melihat film percintaan korea yang penuh drama. Tapi saya melihat sebuah Cerita kisah nyata mengenai sosok Gadis berparas cantik penderita kanker. Yang kemudian dari apa yang saya lihat tersebut, saya membuat sebuah tulisan yang akan saya jadikan salah satu artikel untuk mengisi blog mococerpen. Artikel tersebut saya beri judul Cerpen Kehidupan : Panggung Terakhir Gadis Cantik Penderita Kanker. Selamat membaca artikel penuh makna ini ya sahabat.

*****

Cerita kisah ini merupakan sebuah kisah nyata dari negeri tirai bambu yaitu cina. Sosok ini merupakan sorang gadis cantik bernawa Lina berusia 19 tahun. Ia hidup hanya berdua saja dengan ayah tercintanya. Sang ibu telah meninggalkannya  3 tahun yang lalu karena suatu penyakit. Dari sini saya berpikiran ternyata tidak hanya diIndonesia tempat tercinta kita saja yang terdapat keluarga serba kecukupan, harus membanting tulang untuk menimpa kehidupan. Saya selama ini hanya berfikir jika orang dicina itu hanya dihuni oleh orang-orang kaya saja, ternyata tidak demikian.

Seperti halnya dengan gadis berparas manis ini, ia terlahir dari keluarga yang sangat pas-pasan. Ayahnya hanya sebagai buruh/pekerja disebuah kebun jagung untuk menopang kehidupan mereka berdua. Walaupun gadis ini masih berusia 19 tahun, ia tidak jarang dan tidak memiliki rasa malu untuk membantu ayahnya. Disaat ia memiliki waktu kosong, pasti waktu tersebut ia gunakan untuk membantu sang ayah tercinta. Dengan teriknya panas matahari, ia dan ayahnya sering berkebun bersama. Mungkin sebagian remaja seumurannya akan merasa malu dan tidak mau ikut berkebun dengan cuaca yang sangat panas. Tapi berbeda dengan Lina, ia tidak pernah merasa lelah. Cuaca panas baginya merupakan sebuah kesejukan rezekinya.

Selain dari keadaan ekonomi yang kurang dari cukup. Gadis ini selalu membendapatkan ujian-ujian berat dalam hidupnya yang bahkan datangnya tidak hanya sekali melainkain bertubi-tubi. Tapi ia tetap bisa tersenyum dalam menjalani hari-harinya. Ujian pertama yang ia alami adalah ketika sosok seorang ibu yang sangat ia cintai meninggalkan dirinya untuk selamanya, karena harus pergi ke sang khalik. Setalah ujian pertama yang ia hadapi, seakan-akan ujian selanjutnya sudah siap untuk datang menghampiri. Setelah ujian pertama, gadis berparas manis ini didagnosa oleh dokter bahwa ia terserang penyakit kanker tulang paha. Dia tetap tersenyum dan melakukan aktivitasnya bagaikan orang sehat biasa. Hal ini terbukti ketika ia menjadi seorang olahragawan dicabang tenis meja, bahkan dari cabang olahraga yang sangat ia cintai itu ia berhasil meraih mendali emas tingkat provinsi. Namun sayang keberhasilannya dibidang olahraga harus kandas ditengah jalan, ia tidak bisa lagi melanjutkan ketingkat lebih tinggi lagi dalam dunia pertenisan. Hal ini disebabkan karena penyakit kanker tulang paha semakin menggerogoti kesehatannya sehingga kaki kanannya harus diamputasi. Hal saat ini yang memotivasi seorang gadis berparas cantik ini adalah untuk menjaga ayahnya dan membahagiakan ayahnya, karena itu merupakan pesan terakhir dari sang ibu.

Setelah kaki kanan diamputasi. Semangat lina tidak berhenti disitu. Dia masih ingin terus membantu ayahnya mencari nafkah walaupun dengan kondisi fisiknya seperti. Kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil untuk bisa meopang kehidupannya beserta ayahnya. Dengan keadaan kaki tidak ada satu, ia berhasil dan diterima bekerja disalah satu perusahan swasta. Beberapa bulan bekerja disana ia kemudian memiliki sedikit uang untuk membeli kaki palsu. Hal itu terwujud. Sungguh luar biasa bukan ???

Namun ujian hidupnya tidak sampai disitu saja. Setelah mungkin sekitar satu tahun bekerja dipekerjaan swasta tersebut. Lina tanpa sebab tiba-tiba jatuh pingsan dan mengeluarkan muntah darah, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata dokter mendiagnosis bahwa penyakit kanker yang pernah menyerangnya beberapa tahun lalu talah tumbuh lagi dan menjalar kebagian paru-parunya. Sungguh ujian hidup yang mungkin orang lain tidak akan kuat menjalaninya, tapi berbeda halnya dengan gadis ini. Akhirnya gadis ini berhenti dari pekerjaannya.  Dan sekarang hanya tinggal dirumah untuk pemulihannya. Namun bukan karakter dari Lina untuk duduk diam saja. Keinginan yang sangat besar untuk bisa membahagiakan orang tuanya masih saja tetap ada dalam jiwanya seakan tidak akan berhenti mengalir semangatnya melainkan kematianlah yang menghentikannya.
Kemudian gadis itu melihat sebuah acara televisi. Acara tersebut dikenal seperti tempat memujudkan impian. Memang acara tersebut dinegeri cina merupakan sebuah acara yang mengkhususkan bagi siapa saja yang memiliki keinginan untuk meraih impiannya. Tidak berpikir panjang, dia beranggapan bahwa mungkin hal ini bisa sedikit membuat ayahnya bangga sebelum ia harus menyerah pada penyakitnya.

Dia pun dengan penuh semangat dan rasa percaya diri menikuti acara tersebut. Kemudian tibalah saatnya ia dipanggil untuk menaiki sebuah panggung megah. Yang ia harapkan itu adalah suatu hal yang akan mewujudkan impiannya. Setelah memperkenalkan namanya, kemudian pembawa acaranya mulai bercakap, mengulik kisah hidupnya dan alasan mengapa ia mengikuti acara ini. Saat ia menceritakan perjalanan hidupnya banyak orang-orang yang saat itu berada dilokasi, mulai dari penonton,kru serta juri meneteskan air matanya. Kemudian pembawa acara menanyakan apa motivasinya mengikuti acara tersebut?Gadis itu menjawab dengan seolah-olah dirinya tidak seperti orang yang sedang sakit. “Impian ku adalah ayah. Saat ibuku belum meninggal, saya berada disampingnya. Ibuku memberi pesan padaku supaya menjaga ayah sebaik-baiknya. Muai dari saat itu saya berjanji pada diri sendir akan menjaga ayah sebaik-baiknya. Itulah impian saya, setelah beberapa kali gagal, mungkin panggung ini lah terakhir aku bisa membahagiakan ayah.” Yang dimaksud gagal disini adalah ia telah menjadi seorang atlit tenis meja tapi berhenti karena harus diamputasi,kemudian saat sudah bekerja diperusaahan swasta ia juga harus mengalami kegagalan,harus berhenti karena penyakitnya mulai menyerang paru-parunya.
Kemudian pembawa acara tersebut dengan rasa bangga dan salut. Menanyakan, begitu besar ujian dalam hidupmu, tapi kamu selalu tersenyum/tertawa tidak tampak kesedihan dalam rauh manis wajahmu. Gadis manis itu menjawab dengan senyuman manis “ Tertawa kita bisa hidup sehari, Tidak tertawapun kita bisa hidup sehari, jadi buat apa saya harus menangis dalam sehari? Tidak peduli dengan apa yang sedang saya hadapi hari ini, saya lebih baik tersenyum dan tertawa dalam menghadapinya.”

Setelah bercerita dan berbincang dengan host, kemudian Lina menyanyikan sebuah lagu untuk ayahnya tercinta. Dan hal tersebut harus ia lakukan untuk mewujudkan impiannya. Diapun bernyanyi, dengan air mata mengalir dipipinya tanpa ia sadari. Ayahnya yang sedang melihat dari bawah panggung, tidak bisa lagi menahan air mata yang sudah menumpuk dikelopak matanya. Penuh keharuan saat Lina menyanyikan lagu untuk lagu tersebut.

Saat acara sudah mulai selesai, akhirnya acara tersebut mewujudkan impiannya. Ia berhak mendapatkan hadiah yang cukup besar beserta paket pengobatan penyakitnya. Perjuangan yang sangat hebat bukan dari gadis yang memiliki kekurangan secara fisik tapi tidak dalam mentalnya.

Namun, dengar-dengar setelah beberapa bulan dari acara tersebut. Walaupun sudah menjalani perawatan, gadis berparas manis itu menghembuskan napas terakhirnya. Sehingga acara yang pernah ia ikuti merupakan panggung terakhir baginya.

Bagaimana sahabat mococerpen, cerpen diatas apakah sudah bisa memberikan sebuah sentilan kecil kepada kita. Bahwa kita tidak perlu mengeluh menghadapi setiap ujian yang datang menghampiri kehidupan kita. Sebagai umat beragama, sebuah musibah atau ujian merupakan sudah seperti kewajiban. Pasti kita semua menghadapinya. Semoga sahabat bisa mencontoh apa yang telah kita baca dalam artikel diatas. Pesan dari mococerpen, hadapi dan jalanilah hidupmu dengan penuh senyum, menerima apa yang sudah menjadi ketentuan hidup, jangan mengeluh dengan kondisi yang sedang menimpa kehidupan kita, semangat semangat dan semangat walaupun sebarnya kita tahu bahwa kita lemah. Terima kasih sudah mau berkunjung dan membaca artikel berjudul Cerpen Kehidupan : Panggung Terakhir Gadis Cantik Penderita Kanker

--------------------*****--------------------
 

Jangan lupa sukai fanspage Facebook Moco Cerpen dan follow twitter @MC_MocoCerpen ya Sahabat.


 Sahabat juga bisa membaca Cerpen Kehidupan yang lain :
Bagikan Artikel :